Friday, September 30, 2011

The Day I Say My Oath

“Wherever the art of medicine is love, there is also a love for humanity” – Hippocrates

By the Dean, dr. Karyono, Sp.PA, who interviewed me during the admission test 6 years ago.
On the 27th September 2011, after a long awaited moment, in order to start practicing my dream, I had to say the Hippocratic Doctor’s Oath.
Read, and signed!
Located in our own university’s main hall, Samatha Krida, Universitas Brawijaya, 101 students new doctors were gathered again for what we called Sumpah Dokter.
Demi Allah, saya bersumpah bahwa :
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan,
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya,
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bermoral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya,
Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan penderita saya,
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter,
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga, martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran,
Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan,
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan social,
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan,
Saya tidak akan memepergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hokum perikemanusiaan, sekalipun saya diancam.
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
101 doctors of batch 2005 Universitas Brawijaya
Congratulations to all my classmates for making it to the first class graduation, and especially to my Indonesian fellows who successfully passed the UKDI. I am really sorry for those of you who did not passed. I am honestly believe that God has a better plans for special people like you (seriously!!), and to my very first Indonesian friend, Dicky, you’re one of the very compassionate person I knew, thanks for being there, singing for us, despite of everything!

Thank you everyone for the warm wishes, thank you to my best friend Frente for attending the ceremony even if it means for her to skip work, and a very big appreciation to the one person who deserves it all, mama.
With mama and Frente
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...